“Menjadi seorang penulis Novel adalah salah satu impianku, namun untuk mewujudkannya diperlukan niat dan motivasi yang cukup besar dari dalam diriku.” Ujar Hana Krisviana, salah seorang mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara peminatan Jurnalistik.
Cewek kalem ini mengawali karirnya sejak duduk di bangku SMA. Kesempatan datang ketika ada seorang teman yang berbeda sekolah meminta tolong untuk dibuatkan novel untuk tugas akhir. “Waktu itu aku setuju saja, mengingat kesempatan ini bisa menjadi motivasi yang cukup ampuh supaya aku bisa menyelesaikan novel ini dan setelah perjuangan yang cukup lama, akhirnya novel ini jadi.” Ujar Hana, panggilan akrabnya.
Cewek kalem ini mengawali karirnya sejak duduk di bangku SMA. Kesempatan datang ketika ada seorang teman yang berbeda sekolah meminta tolong untuk dibuatkan novel untuk tugas akhir. “Waktu itu aku setuju saja, mengingat kesempatan ini bisa menjadi motivasi yang cukup ampuh supaya aku bisa menyelesaikan novel ini dan setelah perjuangan yang cukup lama, akhirnya novel ini jadi.” Ujar Hana, panggilan akrabnya.
Perjuangannya tidak berhenti
begitu saja, Hana mengirimkan hasil karyanya ke salah satu major publisher,
yang akhirnya ditolak. Sempat terbengkalai cukup lama, akhirnya Hana masuk di
dunia perkuliahan dan bertemu dengan Bu Waode Wulan Ratna, salah satu dosen di
Universitas Multimedia Nusantara. Beliau adalah seorang penulis yang berhasil
memenangkannya Khatulistiwa Literary Awards. Semangat Hana kembali hidup, di
saat Beliau mendorong dan mendukung Hana untuk mengirimkan novelnya ke penerbit
lain, yaitu Gagas Media. Dukungan Beliau begitu besar dan kesabaran Hana diuji
ketika Hana harus menunggu kurang lebih 2 tahun hingga akhirnya novelnya
berhasil diterbitkan di Desember 2013.
Hana menghadapi berbagai macam tantangan
di dalam meniti karirnya, pertama sebelum dan sesudah bukunya di-publish. Sebelum
bukunya diterbitkan, tantangan yang dihadapi tidak jauh-jauh dari menulis.
“Karena buku aku masih memiliki unsur fantasi, riset yang aku lakukan harus
benar-benar dalam dan kaya. Mulai dari riset tentang berbagai mitologi hingga
riset tentang setting cerita yang mengambil tempat di Roma.”
Tantangan kedua yang dihadapi
cewek mungil ini adalah ketika novel telah diterbitkan dan buku mulai hadir di
pasaran. “ Karena saya penulis debut, saya dituntut lebih kreatif dalam
memasarkan buku saya. Dibantu tim promo Gagas Media, pada dasarnya setelah buku
saya terbit, saya tidak lagi bertindak sebagai penulis tetapi sebagai seorang
marketing.”
“Kuliah di jurusan Ilmu
Komunikasi, konsentrasi jurnalistik, mata kuliah yang diajarkan masih linear
dengan pekerjaanku. Pelajaran yang saya dapat sangat berguna, terutama mata
kuliah creative writing karena
benar-benar membantu saya menggali potensi saya lebih lagi,“ ujar Hana ketika
ia ditanya, apakah apa yang ia pelajari di bangku kuliah berguna bagi
karirnya saat ini.
Di dalam setiap perjalanan
karir yang Hana jalani, pasti ada dampak positif dan dampak negatifnya.
Menjalani profesi yang merupakan impian dari kecil, dapat belajar untuk lebih
mengenal kelebihan dan kekurangan dalam diri sendiri melalui feedback pembaca,
hingga tanggapan audiens saat talkshow, adalah beberapa dampak positif yang
Hana hadapi saat menjalani karirnya. Menurut Hana, ia tidak merasakan dampak
negatif yang signifikan dalam perjalanan karirnya, walaupun tanggapan buruk
tentang buku seorang penulis pasti ada, tetapi sejauh ini belum ada yang
menanggapi buku Hana secara buruk atau pedas.
Kuliah dan karier adalah dua
prioritas penting dalam hidup Hana. Waktu yang hanya 24 jam sehari, membuat
Hana harus pintar dalam mengatur waktu yang ada. Untuk menulis, Hana tidak
punya jadwal tetap, namun seringkali Hana menulis hanya pada waktu luang. Untuk
promo buku seperti talkshow, bedah buku, dan lain sebagainya, Hana selalu
melakukannya pada weekend sehingga tidak mengganggu jadwal kuliah. Jadi, antara
kuliah dan karir masih bisa berjalan secara seimbang.
Lalu apa sih sebenarnya tujuan yang Hana ingin capai ?
“ Menjadi penulis yang tidak
lekang oleh zaman, serta yang menginspirasi dan memperkaya pengetahuan pembaca.
Semoga juga dalam mencapai tujuan ini, aku mendapatkan penghargaan karenanya,“ jawab Hana.
Sampai saat ini Hana masih belum
puas dengan hasil yang sudah didapatkan hingga saat ini, karena menurut Hana
masih banyak lagi yang harus dipelajari soal penulisan untuk bisa menghasilkan
karya yang membanggakan.
Untuk teman-teman pembaca, Hana
punya beberapa Tips and Trick buat kita yang ingin meniti karir seperti
dirinya. “
Tidak ada tips yang lebih baik dari “tetaplah menulis”. Menulis bukan
pekerjaan instan. Jika Anda juga ingin menjadi penulis, maka tidak ada cara
lain selain berlatih menulis. Bisa dimulai dari hal yang kecil-kecil, seperti
menulis diary, kemudian beranjak ke
cerpen, baru kemudian ke novel. Yang penting, jangan pernah berhenti menulis, “ pesan Hana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar